2 Penyebab Utama Stok Beras Nasional Surplus
jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Suwardi mengatakan, Kementerian Pertanian perlu memberikan catatan argumentasi terhadap hasil perhitungan perberasan nasional terbaru.
"Dengan revisi yang telah diumumkan pemerintah, saya kira semua harus menerima meskipun saya rasa perkiraan (jumlah beras nasional) terlalu rendah," ujar Suwardi, Kamis (25/10).
Polemik data perberasan nasional sendiri akhirnya telah usai. Saat ini metode sistem perhitungan data beras nasional jadi satu pintu terpadu di bawah kendali Badan Pusat Statistik (BPS).
Pemerintah juga telah mengumumkan jumlah data terbaru perberasan nasional. Ada perbedaan antara angka data dari Kementerian Pertanian dan yang dirilis BPS.
Suwardi menjelaskan, ada cara yang seolah tidak adil guna melakukan perhitungan stok beras nasional tanpa melibatkan Kementan.
Padahal, Kementan merupakan instansi yang bertugas memproduksi beras.
"Maka itu hasilnya terbaru saya rasa terlalu rendah. Meskipun menerima angka terbaru, tapi perlu ada catatan," ucap Suwardi.
Suwardi menambahkan, walaupun ada jumlah perhitungan yang berbeda antara Kementan dan BPS soal stok beras nasional, tetapi faktanya tetap masih kategori surplus.
Kementerian Pertanian perlu memberikan catatan argumentasi terhadap hasil perhitungan perberasan nasional terbaru.
- Lumbung Pangan Group Luncurkan Beras Premium Petani Indonesia Hebat
- Pemprov Jateng Salurkan 10 Ton Beras Cadangan Pangan
- Begini Update dari KPK soal Laporan Demurrage Impor Beras
- Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman, Masyarakat Diminta Jangan Panik
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional
- SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin