2 Penyebab Warna NU Tidak Memilih Cak Imin, Berat nih
jpnn.com - JAKARTA – Warga Nahdliyin di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak akan solid mendukung pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024.
Analisis tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno terkait peluang Anies-Cak Imin panen suara di Jawa Timur, yang merupakan basis massa Nahdlatul Ulama (NU).
Adi Prayitno menjelaskan, secara statistik 85 persen penduduk Indonesia beragama Islam, dan sebanyak 40-45 persen mengaku sebagai bagian dari NU.
"Lalu kalau lihat suara PKB di Pemilu 2019 sebesar 9,69 persen. Jadi kalau ada 45 persen bagian dari NU dan mayoritas, jadi ada sekitar 35 persen tidak memilih PKB, namun ke partai lain," kata Adi di Jakarta, Rabu (6/9).
Dia mengatakan dari suara PKB sebesar 9,69 persen itu, tidak bisa dikonversikan kepada Cak Imin.
Menurut Adi, hal itu karena elektabilitas Cak Imin hanya 1-2 persen sehingga ada gap antara pemilih PKB dengan Cak Imin.
"Ada jarak pemilih PKB yang tidak memilih Muhaimin. Dan pemilih NU tidak harus memilih Muhaimin," ujarnya.
Adi lantas menilai ada beberapa penyebab pemilih NU tidak memilih Cak Imin.
Mengapa suara warga NU di PKB tidak solid dukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024? Adi menyebut 2 penyebab warga NU tidak memilih Cak Imin.
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- Gus Imin Mengukuhkan 8 Pemimpin Daerah Terpilih jadi Pengurus PKB Jabar
- Gus Imin Jadi Saksi Pernikahan Abid Abdurrahman-Vassa Mustikahati
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Gus Imin Dukung Kemenag Bentuk Dirjen Pondok Pesantren
- Ketemu UAS, Cak Imin Optimistis Abdul Wahid jadi Gubernur Riau