2 Perusahaan Ini Berkolaborasi, Garap Senjata Api Berkualitas Internasional
jpnn.com, JAKARTA - CEO PT Dwimitra Pasifik Internasional Andi M. Guntur Muchtar menandatangani nota komitmen atau Letter of Intent (loI) menyikapi perjanjian perusahaan sebelumnya dengan PT Pindad pada 27 Mei 2022.
Prosesi penandatanganan itu disaksikan Ketua MPR RI sekaligus Penasihat PB Perbakin Bambang Soesatyo, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, dan Ketua Harian PB Perbakin Mayjen TNI (Purn) Siswanto di acara Indo Defence 2022, di JIExpo, Jakarta, Rabu (2/11).
Guntur mengatakan penandatanganan lol menunjukkan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pindad memproduksi berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga.
"Memproduksi berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga kebanggaan nasional dengan kualitas internasional. Kami turut berperan dalam menentukan desain hingga sparepart," kata Ketua Pengurus Provinsi Perbakin Provinsi Jambi itu melalui keterangan persnya, Kamis (3/11).
Menurut dia, kolaborasi perusahaannya dengan Pindad untuk membuat senjata api bela jenis Defender kaliber 7,65mm Single Stack dan Protector 7,65mm Double Stack.
Kemudian, kolaborasi untuk membuat senjata api olahraga jenis Thunder 9mm Double Stack Standar Class, Storm 9mm Double Stack Open Class, dan Cyclone 9mm PCC Class.
"Berbagai jenis senjata api tersebut memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50 persen," ujar Guntur.
Dia melanjutkan berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga hasil kolaborasi itu nantinya memiliki banyak keunggulan.
CEO PT Dwimitra Pasifik Internasional Andi M. Guntur Muchtar menyebut pihaknya siap berkolaborasi dengan Pindad memproduksi senjata api kelas dunia.
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Sepanjang 2024, Surveyor Indonesia Verifikasi 43 Komoditas Barang Impor
- PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Eddy Soeparno: Bukti Konsistensi Prabowo
- Volume Peti Kemas di JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUs
- Bea Cukai Tingkatkan Asistensi Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan di Daerah Ini
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton