2 Politikus Gerindra di Banggai Lapor Polisi Setelah jadi Korban Penganiayaan

2 Politikus Gerindra di Banggai Lapor Polisi Setelah jadi Korban Penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan. Ilustrator: Ardissa Barack/JPNN.com

Penolakan Lutfi untuk menyerahkan dokumen DPT dan materi survei yang berada di dalam mobilnya berujung kekerasan.

Dia mengaku dicekik oleh salah satu pelaku hingga bajunya robek. Kelompok tersebut akhirnya membubarkan diri setelah tidak menemukan bukti atas dugaan mereka.

Sementara itu, Suwardi anggota legislatif yang merupakan kader Partai Gerindra, besutan Prabowo Subianto ini, juga sama mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan di hari yang sama, hanya saja tempat yang berbeda.

Mengalami dugaan persekusi, Suwardi pun melaporkan insiden yang melibatkan terlapor Pj ke polisi dengan surat tanda penerimaan laporan LP/B/260/IV/2025/SKPT/POLRES BANGGAI/POLDA SULTENG.

Pria 40 tahun itu membeberkan kronologis kejadian yang menimpanya sekitar Pukul 6.30 Wita pada 5 April 2025 di Desa Tanah Abang, Kecamatan Toili, tepatnya di rumah inisial Yt.

Saat itu pelapor atau korban sedang berada di dalam kamar mandi tengah buang air besar. Kemudian datang sekelompok warga yang langsung mendobrak pintu kamar mandi dan memaksanya untuk keluar.

Namun, korban Suwardi menolak untuk keluar karena kondisi tengah tak berbusana. Kemudian setelah keluar, pelapor ini dipaksa untuk mengeluarkan semua isi barang-barang milik pelapor dari dalam tas hingga digeledah.

Berikutnya, saat korban berada di ruang tamu, terlapor yang mengenakan masker dan topi diketahui terlapor adalah Pj langsung menarik baju pelapor dan mendorong pelapor untuk keluar agar disaksikan oleh warga.

Dua orang politikus dari Gerindra yang juga anggota DPRD Banggai melapor ke polisi usai menjadi korban penganiayaan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News