2 Ribu Hamster Bakal Dimusnahkan di Hong Kong, Apa Salah Mereka?

2 Ribu Hamster Bakal Dimusnahkan di Hong Kong, Apa Salah Mereka?
Orang-orang berdiri di depan toko hewan peliharaan yang tutup sementara setelah pemerintah mengumumkan untuk memusnahkan sekitar 2.000 hamster di kota itu setelah menemukan bukti untuk pertama kalinya tentang kemungkinan penularan COVID-19 dari hewan ke manusia, di Hong Kong, China , 18 Januari 2022. Foto: ANTARA/Reuters/Tyrone

Kelompok lokal aktivis antipenyiksaan hewan Prevention of Cruelty to Animals (SPCA), yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan hewan, meminta agar perintah pemusnahan tersebut dipertimbangkan lagi.

"SPCA merasa kaget dan khawatir atas pengumuman pemerintah baru-baru ini soal penanganan pada 2.000 hewan kecil, yang tidak mempertimbangkan keselamatan hewan serta aspek ikatan antara manusia dan hewan," kata kelompok tersebut.

Kepala badan kesehatan Hong Kong, Sophia Chan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihak berwenang mengambil tindakan atas dasar kehati-hatian kendati tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menulari manusia.

"Para pemilik toko hewan peliharaan harus terus menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan setelah memegang binatang, setelah memberi makan ataupun hal-hal lainnya, serta jangan mencium hewan," kata Direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada para wartawan.

Otoritas Hong Kong juga sedang melaksanakan pengujian pada banyak kelinci dan hewan pengerat chinchilla. Semua binatang itu diimpor dari Belanda, menurut saluran penyiaran RTHK.

Di seluruh dunia, ada sejumlah anjing dan kucing yang juga terinfeksi virus corona.

Namun, para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa binatang bisa menjadi penyebab kuat penularan virus tersebut. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

 

Pihak berwenang Hong Kong telah mengeluarkan perintah untuk memusnahkan 2.000 hamster serta memperingatkan masyarakat untuk tidak menciumi hewan-hewan peliharaan.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News