2 Santriwati Mengaku Diculik & Diperkosa, Faktanya, Alamak!
jpnn.com, PURWOKERTO - Dua santriwati yang mengaku sebagai korban penculikan dan pemerkosaan akhirnya terbongkar.
Setelah melakukan penyelidikan, Petugas Unit PPA Satreskrim Polresta Banyumas, Jawa Tengah, mengungkap kebohongan dua santriwati itu.
Polisi melakukan penyelidikan setelah pihak keluarga kedua santriwati asal Subang, Jawa Barat, dan Cakung, Jakarta Timur, itu melapor pada Jumat (21/1).
"Dua santriwati tersebut berinisial H (14) dan R (14). Terungkapnya kasus itu berawal dari pengaduan keluarga mereka ke Polsek Wangon," kata Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu didampingi Kasatreskrim Kompol Berry di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Rabu.
H dan R yang merupakan santriwati salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kebasen, Banyumas, mengaku diculik saat sedang membeli jajanan di belakang pesantren pada hari Kamis (20/1) dan keesokan harinya mereka dibuang di wilayah Wangon.
"Atas dasar pengaduan itu, kami langsung melakukan penyelidikan," katanya.
Berry mengatakan penyelidikan itu diawali dengan mendalami pengakuan kedua santriwati itu.
Saat pendalaman dan konseling oleh Kepala Unit PPA Ipda Metri Zul Utami, kata Kombes Edy, H dan R akhirnya mengakui mereka bukan korban penculikan melainkan kabur dari pesantren karena tidak betah.
Dua santriwati yang mengaku sebagai korban penculikan dan perkosaan akhirnya terbongkar.
- Jateng Muda Banyumas Deklarasi Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada 2024
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- Korban Pembunuhan di Kendal Merupakan Santriwati Hafizah, Polisi Buru Pelaku
- Tersangka Pencabulan Santriwati di Bekasi Tewas
- G30S Sudah Menculik 6 Jenderal, Mengapa Akhirnya Gagal?
- Geram, Sahroni Minta Pelaku Pelecehan Seksual pada Anak Di Ciputat Dijerat Pasal Berlapis