2 Sebab Markus Gampang ke Polisi-Jaksa
Senin, 07 Desember 2009 – 05:33 WIB
MATARAM -- Makelar kasus disinyalir gampang masuk ke kalangan kejaksaan dan kepolisian. Menurut analisis Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Hary Pontoh SH LLM, penyebabnya setidaknya ada dua. Pertama, alokasi anggaran yang disediakan negara untuk kejaksaan dan kejaksaan tidak lah seberapa. Setidaknya jika dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karenanya, solusi yang dia tawarkan untuk memberantas markus antara lain harus dengan malakukan perbaikan sistem rekrutmen. Selain itu, tidak ada pilihan lain harus ditingkatkan alokasi anggaran untuk kepolisian dan kejaksaan. "’’Kalau alokasi dananya besar, tentu saja mereka (penegak hukum,red) tidak akan berani main-main,’’ ungkapnya.
Dengan alokasi anggaran dan gaji pegawai KPK yang besar, katanya, menyebabkan KPK sulit ditembus markus. ’’Karena KPK gajinya lebih besar, jadi sangat mustahil dimasuki markus. Beda dengan dua institusi tadi,’’ ujar Hary Pontoh di Bandara Selaparang, Mataram, kemarin.
Baca Juga:
Penyebab kedua, masalah rekrutmen. Sudah menjadi rahasia umum, setiap penerimaan calon penegak hukum, yakni sebagai polisi dan jaksa, masih banyak dilakukan dengan praktik tidak benar. ’’Untuk masuk ke lembaga hukum saja harus pakai anggaran, akibatnya melahirkan penegak hukum yang gampang dimasuki markus,’’ tandasnya.
Baca Juga:
MATARAM -- Makelar kasus disinyalir gampang masuk ke kalangan kejaksaan dan kepolisian. Menurut analisis Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers