2 Tahun Sempat Ditutup, Rinjani Kembali Memanggil
Dari balik punggungan gunung terlihat atap seng yang tak lain dari Pos II hingga memacu langkah kaki untuk segera mendekati pos tersebut.
Hingga Pos III pemandangan masih serupa dengan kiri kanan padang savana. Waktu yang dibutuhkan dari Pos 1 ke 2 sekitar satu jam. Kemudian menuju Pos 3 sekitar 2 jam.
Menjelang pos 3, pendaki harus menuruni punggungan ke sungai berbatu hitam yang merupakan bukti dari hebatnya letusan dari gunung itu pada masa lalu, yakni, sisa lahar yang membatu.
"Ini jalur baru, seharusnya tinggal lurus saja, tapi ditutup karena rawan longsor pascagempa," kata salah seorang porter, Jhoni Iskandar yang akrab dipanggil Bang Jon.
Para porter dan Danau Segara Anak di Puncak Plawangan, Gunung Rinjani. Foto: ANTARA/Riza Fahriza
Menyusuri sungai itu, memang cukup merinding. Bukan apa-apa di sungai kering berukuran besar itu. Perlahan-lahan kabut menutupi jalur seperti akan memasuki pintu gerbang di dunia antah berantah.
Selepas Pos III, tantangan sesungguhnya di hadapan mata. Tanjakan ekstrem seolah-olah tak ada habis-habisnya. Mental dan fisik benar-benar diuji guna menagih janji mencapai Puncak Rinjani.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani bersama Pemprov NTB membuka pendakian ke Gunung Rinjani.
- Iqbal-Dinda Unggul Signifikan di Pilgub NTB, Zul-Uhel Kian Suram
- Polisi Tangkap Buronan Asal Bima NTB
- 3 Cagub NTB Ungkap Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Guru Honorer
- Kurang Bayar Gaji PPPK Sudah Dibereskan, Alhamdulillah
- KPK dan DLHK Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Lombok Barat
- Mendaki Secara Ilegal, Bule Rusia Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Jakarta Belum Ditemukan