2 Terpidana Mati Chan-Sukumaran Dipastikan Hadapi Eksekusi Bulan Ini

2 Terpidana Mati Chan-Sukumaran Dipastikan Hadapi Eksekusi Bulan Ini
2 Terpidana Mati Chan-Sukumaran Dipastikan Hadapi Eksekusi Bulan Ini

Presiden Joko Widodo mengatakan, ia tidak akan memberi grasi kepada Silvester, tapi ia belum menolak pengajuan tersebut secara resmi.

Menlu Australia dan para pendukung terus kampanyekan pengampunan

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan, Pemerintah Australia terus berupaya melobi pejabat tertinggi Indonesia untuk menyelamatkan nyawa dua terpidana mati itu.

"Dua warga negara Australia tengah menjalani hukuman mati dan akan dieksekusi oleh pemerintah lain kecuali kami bisa ... mendapatkan penundaan eksekusi - jadi kami tak putus asa," sebutnya.

Sementara itu, pengacara hak asasi manusia yang kini hakim di Pengadilan Tinggi Victoria, Lex Lasry, juga bergabung dalam kampanye yang bertujuan menyelamatkan nyawa Sukumaran dan Chan.

Lex mengatakan kepada para peserta doa bersama di Melbourne pada Kamis (5/2) malam, ia telah mengunjungi dua pria itu minggu lalu, dan mereka berdua sepakat bahwa keduanya harus dihukum karena kejahatan yang dilakukan, tapi sekaligus menuturkan bahwa mereka tak layak mati.

"Apa yang kita miliki sekarang adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang telah berubah, mereka sudah direhabilitasi ke titik di mana mereka menghabiskan waktu mereka, bahkan dalam beberapa pekan terakhir ketika mereka jelas-jelas di bawah tekanan karena kematian mereka sudah dekat, untuk membantu tahanan lain di penjara Kerobokan," jelas Lex.

"Tak ada yang mengatakan bahwa mereka tak boleh dihukum karena apa yang mereka lakukan. Mereka tak mengatakan seperti itu, mereka hanya ingin terus hidup - dan tentu saja, itu bukan hanya mereka yang mau, tapi juga keluarga mereka," sambungnya.


Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengkonfirmasi ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta bahwa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran akan menghadapi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News