2 TNI Tewas di Papua, Beka Komnas HAM Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara mengatakan, pengerahan kekuatan militer berlebihan tidak akan menyelesaikan tindak kekerasan di Papua.
Beka mengungkap hal itu menyikapi tewasnya dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1) kemarin.
"Enggak. Saya kira tidak perlu. Itu harus segera evaluasi atas pendekatan keamanan yang selama ini ditempuh di Papua," kata Beka saat dihubungi awak media, Senin (25/1).
Selain itu, kata Beka, urusan kekerasan ini tidak hanya selesai dengan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Papua.
"Presiden bisa saja memimpin langsung. Berkali-kali datang ke Papua kan tidak cukup, karena apa? Sebab, ya, hanya kunjungan kerja biasa," ungkap Beka.
Menurut dia, negara harus bersungguh-sungguh menghentikan segala tindak kekerasan di Papua.
Caranya dengan memikirkan solusi hingga ke akar persoalan.
"Harus ada upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh yang bisa menyasar akar kekerasan di Papua," lanjut pria asal Cilacap itu.
Beka Komnas HAM angkat bicara soal tewasnya dua prajurit TNI di Intan Jaya, Papua.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral