20 Hektar Sawah Kekeringan

20 Hektar Sawah Kekeringan
20 Hektar Sawah Kekeringan

Namun, pembangun kolam penampungan air itu masih mengalami kendala, yaitu belum tersedianya lahan.

"Kalau anggaran, pemerintah pusat sudah menyanggupi. Kalau mencari lahan warga sangat sulit. Karena itu kita berharap ada tanah negara atau bengkok yang siap dibangun kolam. Inilah solusi masalah kekeringan di Kota Serang, di tengah terpaan anomali cuaca dan mengeringnya sumber air dari kali Cibanten dan Pamarayan. Kalau sudah ada kolam penampungan diharapkan bisa dikelola oleh kelompok tani dengan baik," tutur Edinata.

Kepala UPT Pertanian Kecamatan Walantaka Engkos mengatakan bahwa berdasarkan data yang ada, sementara ini belum ada sawah yang kekeringan di wilayahnya. Bahkan di selatan Walantaka saaat ini sudah mulai mengolah tanah untuk persiapan masa tanam Oktober-Maret.

"Sekarang sedang persiapan pengolahan tanah. Pengairn di wilayah ini soalnya berasal dari Baros, sementara di sana hujan sudah mulai sering," katanya.

Kondisi berbeda di bagian utara Walantaka yang terancam kekeringan. Sebab, pengairan di wilayah ini, seperti juga sawah di Kecamatan Kasemen, berasal dari kali Ciujung. Namun, sampai saat ini belum ada penanaman.

Ia juga akan memperingatkan para petani agar tidak menanam padi dahulu jika masih kering, meski masih tetapi berharap dalam beberapa minggu ke depan hujan akn turun. "Kita sih tetap ngejar tanam Okmar (Oktober-Maret-red) dan mudah-mudahan hujan cepet turun," kata Engkos. (toh)

 


SERANG - Sebanyak 20 hektar sawah di Kampung Mandek, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengalami kekeringan. Hal ini terjadi karena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News