20 Juta Warga Kesulitan Air Minum
Ancaman Bencana Kekeringan di Tiongkok
Selasa, 16 Maret 2010 – 14:12 WIB
BEIJING- Data statistik yang diluncurkan Komando Penanggulangan Banjir dan Kekeringan Negara Tiongkok, kekeringan melanda 6,45 juta hektar lahan garapan masyarakat. Jumlah bertambah 1,8 juta hektare dibandingkan data rata-rata dalam bberapa tahun terakhir ini. Yang lebih mengkhawatirkan, lebih dari 20,43 juta warga mengalami kesulitan air minum. Ditambahkan, pemerintahan Tiongkok sudah mengalokasi RMB155 juta (sekitar Rp240 miliar) sebagai dana subsidi penanggulangan bencana kekeringan. Sementara itu, pemerintah di daerah bencana sudah mengerahkan jutaan orang dalam penanggulangan bencana.
Pejabat dari Komando Penanggulangan Kekeringan Negara, Wan Qunzhi menyebutkan bahwa angka warga yang kesulitan air minum itu hampir 2,7 kali lipat dari data rata-rata untuk masa yang sama. Saat ini, kata dia, pemerintah tiongkok berupaya keras untuk menanggulangi ancaman bencana kekeringan yang melanda negara tersebut.
Baca Juga:
"Menanggapi kondisi kekeringan dewasa ini, pihak terkait sudah berkali-kali berkonsultasi dan tepat pada waktunya mengadakan pengaturan menurut perkembangan situasi penanggulangan bencana kekeringan. Komando Penanggulangan Bencana Kekeringan Negara sudah mengirim 15 grup kerja dan tim ahli ke daerah bencana di bagian barat daya dan bagian utara untuk melakukan penanggulangan bencana," jelas sperti dilansir China Radio International (CRI).
Baca Juga:
BEIJING- Data statistik yang diluncurkan Komando Penanggulangan Banjir dan Kekeringan Negara Tiongkok, kekeringan melanda 6,45 juta hektar lahan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan