20 Mahasiswa Indonesia Magang Jadi Peternak di Australia

Sebanyak 20 mahasiswa Indonesia tiba di Darwin, Australia, untuk ambil bagian dalam program tahunan pemagangan sebagai peternak di negara itu. Sejak dimulai tahun 2012, program pertukaran ini terus memperkuat hubungan kedua negara di sektor peternakan sapi.
Pengelola program, Northern Territory Cattlemen's Association (NTCA), menyatakan jumlah mahasiswa Indonesia yang datang tahun ini merupakan yang terbesar.
Pengelola program Rebecca Gowen menjelaskan kegiatan yang berlangsung beberapa minggu ini memberikan kesempatan bagi kalangan industri peternakan di kedua negara untuk saling berbagi pengetahuan.
"Ini merupakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk melihat langsung dan mendapatkan pengalaman di lapangan," kata Rebecca Gowen kepada ABC.
Ia mengatakan, "Industri peternakan di Australia berbeda dengan di Indonesia" sehingga pertukaran ini membuka jalan untuk saling berbagi pengetahuan.
Tara Fulwood dari NTCA menjelaskan, para mahasiswa ini akan mengikuti pelatihan beberapa minggu di Charles Darwin University's Rural College di kota Katherine, kemudian akan magang di peternakan di kawasan Top End.
"Mereka akan terjun ke lapangan dan menjadi bagian dari keluarga peternak tempat tinggal mereka," jelas Tara Fulwood.
"Saya sendiri sudah tidak sabar menunggu mereka untuk datang dan mengalami sendiri bagaimana gaya hidup kami," kata Tara. "Saya berharap mereka juga bisa menikmati keindahan negeri ini."
Sebanyak 20 mahasiswa Indonesia tiba di Darwin, Australia, untuk ambil bagian dalam program tahunan pemagangan sebagai peternak di negara itu. Sejak
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya