20 Mahasiswa Indonesia Mencari Ilmu dari Luasnya Peternakan di Australia Utara
"Kita bisa menunggang kuda, mesin manual, dan sebagainya. Di Indonesia banyak perempuan tidak tahu naik kuda ... kita hanya naik sepeda motor."
Seiring meningkatnya akses pendidikan dan kesempatan kerja bagi perempuan, Luthfin berharap akan melihat lebih banyak perempuan yang berkiprah di peternakan Indonesia di masa depan.
"Saya rasa perempuan juga bisa menjadi peternak yang lebih baik; kami sabar dan kami juga bisa mengelola banyak hal di saat yang bersamaan," katanya.
'Kagum' dengan luasnya peternakan
Kebanyakan peserta NIAPP belum pernah ke Australia sebelumnya. Selama di Indonesia mereka juga lebih terbiasa melihat peternakan dalam skala kecil.
Ferdian Sunan Dito, peserta lainnya, mengatakan belum pernah melihat peternakan seperti di NT sebelumnya dan ia 'kagum' dengan ukurannya yang besar.
"Sama sekali berbeda dengan Indonesia, cuaca, makanan, cara merawat ternak [dan] industri daging sapi sangat berbeda," katanya.
"Sejauh mata memandang adalah hamparan luas dan sangat cocok untuk beternak sapi."
Ferdian mengatakan ia sudah sabar lagi untuk bisa belajar banyak keterampilan praktik selama program ini.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata