20 Persen Anak Orang Kaya di Indonesia Alami Stunting
Merujuk pada hasil analisis data Indonesian Family Life Survey (IFLS), kemungkinan anak dari keluarga perokok menjadi stunting lebih besar dari anak keluarga tanpa perokok.
Selain itu, berdasarkan studi dari Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) Universitas Indonesia, anak-anak dari keluarga perokok kronis memiliki kecenderungan untuk tumbuh lebih pendek dan lebih ringan dibandingkan dengan anak dari keluarga tanpa perokok.
BACA JUGA : 3 Kiat Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil
Umi menegaskan, akar persoalan stunting bisa dilihat dari tiga hal. Pertama, yang langsung itu karena asupan gizi anak jelek atau kurang.
Kedua, dipengaruhi oleh seringnya anak sakit sehingga penyerapan zat gizi tidak optimal. Ketiga, adalah pengaruh pola pengasuhan keluarga.
"Keluarga ini bukan cuma ibu tetapi juga bapaknya," cetus Umi.
Menurut dia yang pernah mendapat penghargaan dari Universitas Indonesia ini, faktor keluarga berpengaruh cukup besar.
Namun, Umi juga menjelaskan, ada faktor-faktor lain di tingkat komunitas antara lain seperti akses pelayanan kesehatan , kesehatan lingkungan dan ketersediaan pangan.
Penyebab stunting salah satunya adalah kecenderungan orang tua yang lebih memilih belanja rokok ketimbang makanan bergizi untuk anaknya.
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat
- Gandeng UNSIKA, Peruri Perkuat Program Penurunan Stunting di Karawang
- Mendes Yandri Pastikan Desa Bakal Berpartisipasi Menyukseskan Program Makan Bergizi