20 Persen Ayam Mati di Pasar Raya
Antisipasi Lamban, Pedagang Mengeluh
Senin, 24 September 2012 – 07:02 WIB

20 Persen Ayam Mati di Pasar Raya
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan (Dispernakhutbun) Padang, Corri Saidan mengimbau pedagang ayam di Pasar Raya membersihkan kandang dengan desinfektan sebanyak 1 atau 2 kali dalam seminggu. Tindakan ini dapat menekan jumlah kematian ayam secara mendadak. Seiring tindakan preventif itu, Dispernakhutbun juga akan menurunkan tim ke Pasar Raya untuk mendeteksi penyebab tingginya tingkat kematian ayam 3 bulan belakangan ini.
"Sejauh ini, kami memang belum menerima laporan pedagang soal tingginya kematian ayam di Pasar Raya. Hanya dari wartawan saja kami menerima laporan. Tidak semua kematian ayam secara mendadak itu dapat dikategorikan flu burung," kata Corri Saidan, Sabtu (22/9).
Ia menyebutkan, ada sejumlah alasan kenapa terjadi kematian ayam secara mendadak. Di antaranya faktor iklim, pakan ternak dan tata cara pengangkutan ayam hingga sampai ke Pasar Raya. Curah hujan tinggi dapat mempengaruhi kesehatan hewan. Selain itu, pakan ternak yang diberikan juga harus dilakukan secara hati-hati. Termasuk pengangkutan ayam ke Pasar Raya, juga ada tata caranya dengan tidak menumpuk-numpuk ayam dalam satu tempat.
"Kebanyakan itu kesalahan yang dilakukan pedagang dalam memperlakukan ayam-ayam tersebut. Sehingga, tingkat kematian ayam itu jadi tinggi," ungkap Corri.
PADANG -Pedagang ayam di Pasar Raya Padang mengeluhkan ayam yang mereka beli dari perusahaan, sering mati ketika sampai di Pasar Raya. Bahkan, angka
BERITA TERKAIT
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan
- 1 Rumah Rusak Berat Tertimpa Longsor di Cianjur
- Pemprov Jabar: Lahan SMAN 1 Bandung Bukan Milik Perkumpulan Lyceum Kristen
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar