20 Perusahaan Jepang Buka Lowongan Bagi Mantan TKI

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Indonesia Jepang Economis Partnership Agreement (IJEPA) melakukan kerjasama dalam pemberdayaan TKI yang pernah bekerja sebagai perawat  di Jepang. Mereka yang telah kembali ke tanah air itu, akan diberdayakan bekerja pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.

Menurut Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, salah satu kerjasama yang dilakukan, yaitu dengan menggelar bursa kerja bagi mantan TKI perawat yang pernah bekerja di Jepang, di Balai Makarti Muktitama, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

“Job Fair kali ini menghadirkan 20 perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, 14 rumah sakit yang melakukan kerjasama dengan perusahaan Jepang di Indonesia dan satu panti lanjut usia Jepang di Cikarang, Jawa Barat,” katanya saat membuka bursa kerja dimaksud.

Selain mengundang perusahaan Jepang di Indonesia, bursa kerja kali ini menurutnya juga mengundang 200 mantan TKI perawat yang  bekerja di Jepang. Mereka kemudian dipertemukan dengan users (pengguna/perusahaan). Dan langsung melakukan wawancara mengenai pengalaman selama bekerja di Jepang serta peluang kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.

“Para TKI perawat Jepang - baik nurse (perawat yang bekerja di rumah sakit) maupun careworker (perawat yang bekerja di Panti Lansia) yang pulang ke Indonesia ini merupakan tenaga kerja yang sudah memiliki potensi memadai. Baik dari sisi keterampilan, budaya disiplin kerja sudah seperti orang Jepang, dan memiliki kemampuan bahasa Jepang yang bagus dari pengalaman kerjanya di Jepang,” ujarnya.

Karena itu menurut Jumhur, sangat disayangkan jika mereka tidak diberdayakan dengan cara ditempatkan pada pekerjaan yang tepat ketika sudah berada di tanah air.

“Dengan memberdayakan para mantan TKI nurse dan careworker ini, perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia sudah tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mengadakan pelatihan kerja. Para mantan TKI perawat Jepang itu dapat bekerja dengan kemampuan adaptasi yang cepat pada bidangnya, dikarenakan mereka telah menguasai pekerjaan dan bahasa Jepang yang cukup memadai,” ujarnya. (gir/jpnn)