20 Provinsi Terindikasi Korupsi Bansos
Senin, 20 Desember 2010 – 08:48 WIB
JAKARTA - Dugaan korupsi kembali digulirkan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA). LSM itu menuding pemerintah daerah di 20 provinsi telah menyelewengkan dana Bantuan Sosial (Bansos) hingga Rp 765,36 miliar sepanjang 2009. Sekretariat Nasional FITRA menilai ketidakjelasan prosedur dan peruntukan dana bantuan memicu penyimpangan.
"Kecenderungannya, bantuan hanya dibagikan elit daerah kepada jaringan politik dan pengikutnya saja," ujar Kepala Divisi Pengembangan Jaringan Daerah FITRA, Hadi Prayitno dalam jumpa pers di Hotel Ambhara, Jakarta Minggu (19/12) kemarin.
Baca Juga:
Modus penyimpangan itu terjadi dengan pemberian bantuan tanpa pengajuan. Pemberian bantuan lebih dari alokasi terhadap suatu organisasi, praktik pemotongan bantuan, tak adanya pertanggungjawaban penggunaan, dan bantuan fiktif. "Modus baru ini dipraktikkan merata di daerah-daerah," kata dia.
FITRA mencatat Jawa Tengah sebagai peringkat pertama penyimpangan dana Bansos dengan jumlah penyelewengan Rp 173,3 miliar pada tahun lalu. Setelahnya ada Sumatera Utara (Rp 148,44 miliar) dan Jawa Timur (Rp 89,31 miliar). Penyimpangan lain dalam pengelolaan anggaran daerah terjadi pula pada pos belanja penunjang operasional pejabat lokal yakni sebesar Rp 58,43 miliar. Sedangkan dana plesiran elit daerah yang diselewengkan adalah Rp 50,88 miliar. Adapun bantuan bagi partai politik yang disalahgunakan Rp 24,63 miliar.
JAKARTA - Dugaan korupsi kembali digulirkan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA). LSM itu menuding pemerintah daerah di 20 provinsi
BERITA TERKAIT
- Waspada! Kepala BMKG Sebut Indonesia Masuk Periode La Nina
- 5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Penyebab Kelulusan PPPK Tahap 1 Tertunda, Ada Proses yang Ditutup, Banyak Pertanyaan
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru