20 Ribu Sipil Tewas dalam 'Perang Final' di Srilanka

20 Ribu Sipil Tewas dalam 'Perang Final' di Srilanka
PENGUNGSI - Sekelompok warga Tamil Srilanka tampak berdiri di balik pagar kawat berduri, beberapa hari lalu, di kawasan kamp pengungsi Manik Farm yang total menampung sekitar 220 ribu pengungsi di pinggiran kota Vavuniya, di sebelah utara negeri itu. Foto: Reuters/David Gray.
Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, Navi Pillay, telah mengatakan bahwa LTTE selama ini juga merekrut prajurit anak-anak, serta menggunakan tameng manusia selama konflik tersebut. Sementara sebaliknya, menurut Pillay pula, militer pemerintah terus menghujani daerah yang dipadati warga itu 'tanpa pandang bulu'. Namun kedua belah pihak membantah pernyataan Pillay tersebut.

Pemerintah Srilanka belakangan menyebut tekanan-tekana yang dimotori pihak Barat terkait isu HAM dan kejahatan perang, sebagai sebuah kemunafikan (hipokrisi) dan pelanggaran terhadap hak mereka menumpas LTTE yang sudah terdaftar sebagai organisasi teroris di lebih dari 30 negara. Di sisi lain, PBB sendiri memperkirakan antara 80 hingga 100 ribu orang telah tewas dalam apa yang disebut sebagai perang modern terlama di Asia tersebut (dimulai sejak 1983, Red). (ito/JPNN)

KOLOMBO - Lebih dari 20 ribu warga sipil, khususnya dari etnis Tamil, dilaporkan telah terbunuh dalam rangkaian 'peperangan' antara pasukan militer


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News