20 Tahun Kemudian, Pilpres Timor Leste Masih Didominasi Muka Lama
jpnn.com, DILI - Pemilu Presiden (Pilpres) Timor Leste masih didominasi muka-muka lama, 20 tahun setelah negara itu merdeka dari Indonesia.
Menurut hasil penghitungan sementara yang dilansir Reuters, Minggu (20/3), petahana Francisco Guterres dan tokoh kemerdekaan Jose Ramos-Horta jauh meninggalkan calon-calon lain.
Saat berita ini diturunkan, panitia pemilihan telah selesai menghitung 33 persen suara masuk.
Hasilnya, Horta memimpin dengan 44,5 persen, diikuti Presiden Guterres dengan 24,1 persen.
Horta dan Guterres sama-sama dibesarkan Fretilin, kelompok pejuang kemerdekaan Timor Leste yang kini telah bertransformasi jadi salah satu partai terbesar di negara tersebut.
Bedanya, Horta memilih cabut dari Fretilin pada 1988 untuk jadi politikus independen. Sementara Guterres tetap loyal kepada partai sampai hari ini.
Horta pernah menjabat sebagai presiden Timor Leste pada 2008-2012. Gutteres sendiri terpilih sebagai presiden pada 2017, setelah mengalmi kegagalan di dua pilpres sebelumya.
Timor Leste, negara termuda di Asia mengadakan pemilihan presiden kelima sejak kemerdekaan 20 May 2002.
Pemilu Presiden (Pilpres) Timor Leste masih didominasi muka-muka lama, 20 tahun setelah negara itu merdeka dari Indonesia.
- Lelaki Tampon
- FPUIB Ajak Masyarakat Menjaga Persatuan pada Pelantikan Presiden-Wapres Terpilih
- Bicara di MK, Anies Blak-blakan Sebut Pilpres 2024 Tidak Jujur dan Adil
- Politikus NasDem Dorong Anies Maju Lagi di Pilkada Jakarta, Mau Enggak, ya?
- Kepentingan Umum
- Gibran Keluar Lebih Dulu dari Rumah di Kertanegara, Lalu Prabowo, Tak Ada Omongan