20 Terduga Preman yang Terjaring Razia Dijemur di Mako Polda Sumsel
jpnn.com, PALEMBANG - Sebanyak 20 orang yang diduga preman terjaring dalam operasi razia yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Senin (12/6) siang.
Lokasinya di beberapa tempat, seperti di Jl Jenderal Sudirman, kawasan Monpera, pasar 16 Ilir, dan Jembatan Ampera.
Mereka dibawa ke Mapolda Sumsel untuk didata. Pengakuan mereka, rata-rata mengaku juru parkir, tampal ban, dan pengamen.
Selain didata, ke-20 orang itu sempat dijemur di halaman gedung Ditreskrimum Polda Sumsel, sambil merenungi perbuatan mereka.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Prasetijo Utomo, mengatakan bahwa operasi seperti kemarin akan terus digelar.
Tidak hanya di Palembang, tapi juga di seluruh kabupaten/kota se-Sumsel. "Razia ini kami lakukan untuk menjaga stabilitas keamanan di Sumsel, dan menciptakan suasana Ramadhan dan jelang Idul Fitri yang lebih aman dan nyaman," ujar Prasetijo.
Dia menambahkan, dari pendataan akan diketahui adakah ada yang terlibat tindak pidana atau tidak.
"Kepada masyarakat, kami mengimbau, jika merasa ada gangguan Kamtibmas, jangan ragu-ragu untuk segera melapor ke polisi,” tukasnya.
Sebanyak 20 orang yang diduga preman terjaring dalam operasi razia yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Senin
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen