20 WNI Disekap di Myanmar, Christina Aryani DPR Bereaksi, Sebut Nama Mahfud MD
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani bereaksi keras atas kasus penyekapan terhadap 20 WNI di Myanmar.
Christina Aryani menyatakan sangat menyesalkan kejadian yang menimpa WNI terus berulang baik dilakukan oleh perusahaan/individu yang sengaja merekrut korban secara online untuk kemudian dipekerjakan sebagai scammer.
"Kami mendapat laporan masih ada WNI yang disekap, termasuk 20 orang yang berada di kantong-kantong wilayah yang masih sering terjadi kontak senjata. Sampai saat ini Pemerintah Myanmar belum memberikan ixin kepada KBRI Yangon untuk masuk ke wilayah tersebut atas dasar risiko keamanan,” ujar Christina Aryani, Kamis (4/5).
Christina mendorong otoritas pemerintah RI dengan kemampuan diplomasi yang ada untuk terus mencari jalan terbaik utamanya memastikan kondisi WNI yang disekap dalam keadaan baik dan terjamin keselamatannya.
Upaya diplomasi melalui badan PBB setempat, terutama Kemenlu Myanmar dan kepolisian internasional bisa menjadi pintu diplomasi untuk melakukan penyelamatan.
“Kita punya pengalaman membebaskan WNI di wilayah-wilayah sulit sehingga kami optimis kasus di Myanmar bisa diatasi dengan baik,” ujar politikus Partai Golkar ini.
Christina menegaskan kepada pemerintah untuk fokus memastikan upaya penyelamatan dan pemulangan mereka ke Indonesia.
Dia juga meminta kepolisian untuk menindak tegas aktor-aktor di dalam negeri yang memberangkatkan WNI ke luar negeri sehingga akhirnya terjebak seperti sekarang.
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani bereaksi keras atas kasus penyekapan terhadap 20 WNI di Myanmar. Politikus Golkar ini menyebut nama Mahfud MD, simak.
- Said Abdullah PDIP Mendukung Pelaksanaan APBN 2025 untuk Rakyat
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia