2.000 Nyawa Melayang, Disebut Genosida Presiden Berang
Dalam kesempatan itu, Duterte membandingkan program anti kriminalitasnya dengan kebrutalan Assad.
Dia juga membandingkannya dengan kekejian militan Negara Islam alias Islamic State (ISIS).
’’Saya tidak membakar hidup-hidup sejumlah perempuan hanya karena mereka menolak berhubungan bad*n,’’ ucapnya tentang ISIS yang disebut idiot.
Saat berkampanye, Duterte sesumbar bakal menghabisi sekitar 100.000 pelaku kriminal dan penjahat narkoba dalam semester pertama pemerintahannya.
Sejauh ini sedikitnya nyawa 1.779 pelaku kriminal dan penjahat narkoba sudah melayang di tangan polisi dan death squad.
Sementara itu, sekitar 600.000 lainnya memilih menyerahkan diri ke polisi. Namun, sampai sekarang jumlah pecandu narkoba di Filipina masih berkisar 3,7 juta.
Aksi main hakim sendiri masih mewarnai perang antikriminalitas yang digagas Duterte. Yang terbaru adalah penembakan di Pelabuhan Aklan yang merenggut nyawa Melvin Odicta Sr. dan istrinya, Meriam.
Pebisnis top asal Kota Iloilo, Provinsi Iloilo, itu tewas setelah timah panas menembus tubuhnya. Padahal, konon dia tengah dalam perjalanan menyerahkan diri ke polisi.
MANILA – Meski banyak kritik dan kecaman dari dalam serta luar negeri terkait program antikriminalitas yang dicanangkan, Presiden Filipina
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC