2000 Pencaker Rebutan 60 Posisi, Ya Begini Jadinya...
jpnn.com, BATAM - Proses perekrutan tenaga kerja PT Sumitomo di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Seibeduk, Batam, Kepri, berakhir ricuh, Rabu (12/4) siang kemarin.
Ribuan pencari kerja (pencaker) yang berdesak-desakan memasukan lamaran terlibat saling dorong sehingga kericuhan tak terhindarkan.
Kericuhan tersebut tak meluas sebab petugas keamanan kawasan Industri cepat mengamankan situasi.
Informasi yang diterima, kericuhan terjadi karena ribuan pencaker baik pria maupun wanita itu terlalu lama menunggu giliran seleksi lamaran.
Lamaran yang masuk harus melalui seleksi diantaranya kelengkapan lamaran, tinggi badan, umur dan lain sebagainya. Satu pelamar bisa memakan waktu hingga lima menit, sehingga pelamar yang lain yang sudah antre sejak pagi geram karena sudah terlalu lama berdesak-desakan menanti giliran untuk diseleksi lamaran mereka.
"Jumlahnya ribuan, setiap lamaran dicek dan ukur tinggi badan ya lamalah jadinya. Ada yang tak sabar makanya terjadi dorong-dorongan," ujar Erna salah satu pencaker yang dijumpai di lokasi MPH, kemarin sore.
Akibat keributan itu, sebagian pelamar yang belum mendapat giliran memasukan berkas lamaran tak bisa memasukan lamaran mereka sebab manajemen PT Sumitomo memilih menutup penerimaan berkas lamaran tersebut.
"Karena ribut itulah langsung pergi orang PTnya. Yang belum masukan lamaran ya disuruh pulang karena sudah tutup," kata Rici, pencaker lainnya.
Proses perekrutan tenaga kerja PT Sumitomo di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Seibeduk, Batam, Kepri, berakhir ricuh, Rabu (12/4) siang kemarin.
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok