2000 Sekolah, Hanya 450 yang Dibantu
Kamis, 27 Desember 2012 – 21:48 WIB

2000 Sekolah, Hanya 450 yang Dibantu
JAKARTA - Terlantarnya pendidikan inklusif di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya karena ketidakpahaman daerah dan kesenjangan dari segi kompetensi guru hingga tingkat pelayanan, tapi juga disebabkan kurangnya perhatian pemerintah pusat. Dengan demikian masih ada 1.550 sekolah inklusif yang belum menerima bantuan. Meski menjanjikan untuk menambah bantuan bagi yang belum menerima, pihaknya juga mengharap keringanan tangan pemerintah daerah.
Hal ini diketahui dari penjelasan Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Mudjito dalam diskusi tentang kebijakan pendidikan inklusif di Jakarta, Kamis (27/12).
Baca Juga:
Menurut Mudjito, sepanjang tahun 2012 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan hanya bisa mengalokasikan bantuan untuk 450 sekolah dari total 2000 sekolah inklusif di Indonesia. Bantuannya pun tidak begitu besar, hanya sekitar Rp40 juta.
Baca Juga:
JAKARTA - Terlantarnya pendidikan inklusif di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya karena ketidakpahaman daerah dan kesenjangan dari segi kompetensi
BERITA TERKAIT
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran
- Ganesha Operation dan FT UNDIP Bantu Siswa Menghadapi Persaingan Masuk PTN
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan