2.000 Sopir Tolak Sistem Satu Arah
Ruhamaben: Kaji Ulang Pemberlakuan SSA
Selasa, 30 November 2010 – 10:20 WIB
"Kasihan anak sekolah yang biasanya membayar sekali naik angkot, tapi dengan pemberlakuan SSA harus dua kali lipat," cetus Reza juga.
Apalagi, ungkapnya juga, rencana pemberlakuan SSA selain minim sosialisasi, juga belum memiliki kesiapan yang memadai. Itu tercermin saat digelar diskusi antara Gapersi Tangsel dengan Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel belum lama ini. Pihak Dishubkominfo hanya berjanji akan membuka rute alternatif sepanjang ruas jalan yang terkena SSA tersebut. Namun, belum ada realisasi hingga saat ini. Padahal SSA akan diberlakukan pada 1 Desember 2010 nanti.
"Buka dulu jalan alternatifnya. Baru diberlakukan SSA. Kami juga butuh kepastian hukum kalau angkot boleh melintasi perumahan yang jalurnya dijadikan jalan alternatif," cetusnya.
Dia juga mengancam, ratusan sopir angkot sudah siap melakukan aksi apabila Pemkot Tangsel tetap memaksakan pemberlakuan SSA pada 1 Desember mendatang. "Kami menolak karena bukan solusi atasi kemacetan. Itu malah memperberat kondisi ekonomi ratusan sopir angkot, juga berimbas pada pelajar yang sekolahnya di jalur SSA," ungkapnya lagi.
TANGSEL - Sopir angkutan kota (angkot) yang tergabung dalam Gapersi Kota Tangsel menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel memberlakukan Sistem
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS