2009, Jakarta 57 Kali Teror Bom
Selasa, 29 Desember 2009 – 20:12 WIB

2009, Jakarta 57 Kali Teror Bom
JAKARTA -- Sepanjang 2009, aksi teror bom di Jakarta, masih cukup tinggi. Tercatat, hingga akhir tahun ini, ibukota negara ini telah didera 57 kali ancaman bom. Ancaman teror ini sebagi besar dilayangkan melalui telepon terhadap pusat perbelanjaan dan fasilitas pelayanan publik lainnya, yang menyulut kepanikan warga. Dari jumlah itu, polisi berhasil menangkap empat pelaku teror. Antara lain teror bom ke gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Mall LTC Glodok tanggal 17 Juli lalu.
Dari kasus ini polisi berhasil membekuk Syamsul (31) tersangka teror, sekitar Agustus lalu. Selain itu ditangkap juga Najamudin Tambak dan Sri Winarsih, yang menyebut akan ada ledakan bom di RS Pertamina dan Istana Negara. ''Untuk ancaman bom tersebut, dilakukan penyelidikan sebanyak 13 kasus dan empat kasus dapat diungkap,'' ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen (pol) Wahyono dalam keterangan pers akhir tahun di Polda Metro Jaya, Selasa (29/12) petang.
Baca Juga:
Namun demikian tak semua teror berhasil dicegah sempurna, terbukti 17 Juli lalu ledakan bom terjadi di Mega Kuningan, yang menyebabkan sembilan korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Bom bunuh diri ini, membuat kepercayaan dunia terhadap keamanan Indonesia menurun. Tidak berselang lama, polri membekuk gembong tersangka pelaku teror yang diduga kuat mengotaki peledakan bom di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia, yakni duo tersangka teror bom asal negeri jiran Malaysia, DR Azhari dan Noordin M Top, serta sejumlah tersangka lain.
Terakhir Kamis (24/12) lalu, mabes Polri menangkap Baridin dan anaknya Atta, mertua dan ipar Noordin. Dua pria yang tertangkap di Garut Selatan itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Tuduhannya melindungi Noordin dan menyimpan bahan peledak. (zul/jpnn)
JAKARTA -- Sepanjang 2009, aksi teror bom di Jakarta, masih cukup tinggi. Tercatat, hingga akhir tahun ini, ibukota negara ini telah didera 57 kali
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DPR: Sikap Kapolri Menanggapi Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Harus Diteladani Anggota Polisi
- Lemkapi Dukung Kapolri Libatkan Band Punk Sukatani sebagai Duta Polri
- DPRD DKI Tak Mempersoalkan Kenaikan Tarif PAM Jaya, Asalkan
- Usulan Amnesti terhadap Napi KKB Sudah Disampaikan kepada Prabowo
- Akan Ada Verval Dokumen sebelum Tes PPPK Tahap 2, Inilah Tujuannya
- Hari Ini Presiden Prabowo Luncurkan Danantara