2009, RI Produksi 245 Miliar Batang Rokok

2009, RI Produksi 245 Miliar Batang Rokok
Foto : The Sun
JAKARTA - Meski angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, namun konsumsi masyarakat di negara ini terhadap rokok ternyata juga tinggi. Tahun 2009, produksi industri rokok mengalami peningkatan, mencapai 245 miliar batang. Hal ini terungkap dalam jawaban Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat, saat menghadiri acara rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (15/2) malam.

Dijelaskan MS Hidayat pula, sejak tahun 2007, penerimaan cukai hasil tembakau mengalami peningkatan dari Rp 43,54 triliun pada tahun 2007, menjadi Rp 53,30 triliun pada tahun 2009, atau naik 8,86 persen per tahun. "Dalam waktu bersamaan, produksi rokok secara nasional juga terus mengalami kenaikan. (Yakni) dari 231 miliar batang, menjadi 245 miliar batang pada tahun 2009," kata MS Hidayat.

Dijelaskan Menperin pula, sementara dalam APBN 2010, cukai hasil tembakau ditargetkan sebesar Rp 55,9 triliun. Angka ini naik 5 persen dari penerimaan cukai pada tahun 2009, dengan perkiraan sebesar Rp 53,3 triliun. Kenaikan cukai hasil tembakau tahun 2010 ini, kata MS Hidayat pula, telah ditetapkan dalam Permenkeu nomor 181/PMK.011/2009 dan telah mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010.

"Kita berharap kenaikan cukai ini tidak berdampak pada penurunan produksi rokok nasional, sehingga tak berdampak (pula) pada penurunan permintaan tembakau dan cengkeh yang selama ini dipasok oleh petani," katanya. (afz/jpnn)

JAKARTA - Meski angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, namun konsumsi masyarakat di negara ini terhadap rokok ternyata juga tinggi. Tahun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News