2010 Catat Rekor Ekspor-Impor, 2011 Digenjot
Senin, 03 Januari 2011 – 14:18 WIB
"Karena dari rekapan data pada Desember, sudah terjadi demand US$ 10 miliar. Artinya bulan depan saat mengumumkan nilai ekspor satu tahun, angkanya bisa di atas US$150 miliar,’’ kata Rusman.
Baca Juga:
Untuk ekspor non migas pada November 2010 mencapai US$ 12,59 miliar. Sedangkan nilai ekspor secara kumulatif sepanjang Januari-November 2010 tercatat US$ 140,65 miliar. Peningkatan ekspor non migas terbesar masih pada bahan bakar mineral sebesar US$ 889,2 juta.
"Kita masih konsisten ekspor terbesar dari dua jenis, yakni batu bara sebesar 16,91 persen dan lemak nabati (hasil CPO) sekitar 14,61 persen. Ekspor CPO kita masih tercatat besar karena keterbatasan kilang di dalam negeri,’’ kata Rusman.
Meski mencatat rekor baru secara keseluruhan, khusus untuk ekspor migas justru sebenarnya mengalami penurunan sebesar 3,17 persen dari US$ 2.841,9 juta menjadi US$ 2.751,9 juta. Penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 24,08 persen menjadi US$ 230,1 juta dan ekspor gas turun sebesar 11,13 persen menjadi US$ 1.362,3 juta.
JAKARTA — Indonesia mencatatkan rekor ekspor dan impor tertinggi sepanjang 2010. Untuk itu, pada 2011 ekspor dan impor kembali digenjot agar
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan