2010 jadi Tahun Maut Warga Afghanistan
Rabu, 02 Februari 2011 – 05:05 WIB
Selain merenggut 2.421 nyawa penduduk sipil, operasi militer di Afghanistan mengakibatkan sedikitnya 3.270 warga tak berdosa terluka. "Mereka tewas dan terluka dalam serangkaian kontak senjata yang terjadi Januari sampai Desember 2010 di seantero Afghanistan," ungkap ARM. Itu belum termasuk puluhan ribu warga sipil yang terpaksa mengungsi untuk menghindari pertempuran. Mereka biasanya mengungsi di desa-desa di kaki gunung yang menjadi tempat persembunyian militan.
Baca Juga:
Organisasi HAM yang bermarkas di kota Kabul itu juga melaporkan adanya peningkatan jumlah pasukan keamanan sepanjang 2010. Pasukan koalisi dan pasukan Afghanistan sama-sama menambah jumlah personelnya tahun lalu. Penambahan personel berkisar 350.000 orang.
Tapi, seiring dengan bertambahnya jumlah personel keamanan tersebut, insiden terkait dengan keamanan juga meningkat. Tak tanggung-tanggung, menurut ARM, jumlah insiden keamanan yang terjadi naik 100 persen tiap pekan.
Dalam laporannya, ARM juga menuding pasukan koalisi sengaja mengalirkan dana khusus untuk membiayai aksi kriminal kelompok militan Afghanistan. Kelompok-kelompok militan yang dibeli AS itu lantas diperintah memerangi Taliban. Terutama di sepanjang perbatasan yang bergunung-gunung dan hanya bisa dijangkau lewat jalur darat.
KABUL - 2010 menjadi tahun paling mematikan bagi warga sipil Afghanistan. Pernyataan itu dirilis Afghanistan Rights Monitor (ARM) kemarin (1/2) berdasar
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan