2011, Ekonomi Asia Timur Melemah
Rabu, 08 Desember 2010 – 03:03 WIB
Iwan mengatakan, prediksi terbaru untuk tahun 2010 lebih tinggi dari prediksi ADB sebelumnya yang dilakukan pada bulan September. Dalam laporan Perkiraan Perkembangan Ekonomi Asia Yang Diperbarui (Asian Development Outlook Update) pada bulan September, ADB memperkirakan perekonomian kawasan ini akan tumbuh 8,4 persen tahun ini. "Naik signifikan dibanding pertumbuhan ekonomi pada 2009 yang sebesar 5,4 persen," katanya.
Iwan menyebut, perkiraan pertumbuhan pada tahun 2010 yang diubah menjadi lebih tinggi ini, sebagian besar dikarenakan lebih tingginya pertumbuhan di Tiongkok dari perkiraan semula 9,6 persen, direvisi naik menjadi 10,1 persen pada tahun ini. "Pada 2011, ADB masih mengharapkan ekonomi Tiongkok akan tumbuh 9,1 persen," ucapnya.
Menurut Iwan, pemulihan ekonomi berbentuk huruf V terjadi di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang, dan tantangan bagi kawasan ini adalah menerapkan kebijakan nasional yang akan mengubah pemulihan ekonomi yang cepat ini menjadi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Meski demikian, lanjut Iwan, perekonomian Asia Timur tidak terlepas dari risiko yang mungkin timbul. Diantaranya, tantangan kebijakan yang berasal dari lambatnya pemulihan di negara-negara ekonomi maju, arus modal masuk, inflasi, serta bubble harga. "Ini berpontensi menimbulkan ketidakstabilan dan proteksionisme," ujarnya.
JAKARTA - Kinerja mengesankan yang diraih perekonomian negara-negara Asia Timur tahun ini, diprediksi akan sedikit meredup tahun depan. Meski demikian,
BERITA TERKAIT
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini