2011, Politik Dinasti Makin Menguat
Selasa, 11 Januari 2011 – 21:47 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi mengatakan, prospek dan dinamika politik tahun 2011 kecenderungannya menguatkan oligarki dan dinasti politik. Para penguasa, baik di pusat maupun daerah, akan berupaya menurunkan kekuasaannya kepada anggota keluarganya. Salah satu buktinya adalah dimunculkannya nama Any Yudhoyono sebagai calon presiden (capres). "Fenomena ini dapat dipastikan akan mengakibatkan demokrasi kehilangan rohnya karena kompetisi medan pertarungan tidak adil. Mereka yang mempunyai modal dari kekuasaan yang diperoleh dengan politik uang, memiliki akses kepada kekuasaan dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk menang," ujarnya.
"Siapa saja, oligarki dan politik semakin menguat," kata J Kristiadi pada diskusi bertajuk "Proyeksi dan Dinamika Ekonomi Politik 2011" di Jakarta, Selasa (11/1).
Baca Juga:
Kristiadi mencatat, di tingkat nasional sekitar 40 persen fenomena oligarki dan monarki politik ada di lembaga eksekutif, DPR dan DPD. Persentase hasil dari Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2010, kata dia, lebih tinggi lagi.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi mengatakan, prospek dan dinamika politik tahun 2011
BERITA TERKAIT
- Cara Ganjar Pranowo Mengucapkan Selamat Kepada Prabowo
- Pidato Perdana Jadi Presiden, Prabowo Minta Indonesia Tidak Mudah Bangga Jadi Negara G20
- Pidato Pertama Prabowo sebagai Presiden RI 2024-2029, Ini Isi Lengkapnya
- Akhirnya, Prabowo Subianto di Istana
- Pidato Pertama sebagai Presiden, Prabowo Singgung Soal Kemerdekaan Palestina
- Panggung Rakyat Dipenuhi Masyarakat, Bando Prabowo-Gibran jadi Incaran