2012, Optimis Pertumbuhan Ekonomi Sulut 8,5 Persen
Rabu, 04 Januari 2012 – 17:15 WIB
Berdasar penjelasan BPS, lanjut Kumaat, hasil terbesar pertumbuhan ekonomi saat ini lebih dominan dari sektor jasa perhotelan dan restoran, yakni mencapai 2 persen dari 21 persen total kontribusi sektoral.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sektor pertanian menjadi motor penggerak perekonomian daerah, kini sektor pertanian menyumbang 0,52 persen. "Kita berharap sektor agro akan tumbuh kembali dan mampu mengkontribusi pertumbuhan ekonomi secara maksimal.," imbuhnya.
Optimisme ini juga didasarkan pada Masterplan Percepatan, Perluasan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang memasukkan Sulut dalam koridor Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan nasional. “Jadi kita memang harus kerja keras untuk membangun ekonomi kedepan," terangnya.
Ditambahkan juga, nilai investasi Sulut terus naik . Angka investasi hingga triwulan ketiga 2011 (versi BPS) mencapai 28,90 %, meningkat dari 25,69 % tahun 2010 lalu. "Tak bisa dipungkiri peran Gubernur Sarundajang telah mampu menciptakan Sulut sebagai primadona investasi. Kepiawaian melakukan lobi dan membangun networking dengan investor besar baik dalam negeri maupun asing sudah dibuktikan," pujinya.
JAKARTA - Sulawesi Utara (Sulut) merupakan salah satu provinsi yang pertumbuhan okonominya di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional.
BERITA TERKAIT
- Kementan Dorong Optimalisasi Lahan di Kalimantan Utara
- Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke 2 Perusahaan Ini, Begini Harapan Bea Cukai
- Tingkatkan Efisiensi, Cemindo Konsolidasikan Fasilitas Pinjaman
- Bea Cukai Tual Melepas Ekspor Perdana 7,6 Ton Ikan Kerapu Hidup ke Hong Kong
- BRI Microfinance Outlook 2025 Bahas Strategi Ekonomi Inklusif
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Kawal Ekspor Perdana Pelet Kayu ke Korea Selatan