2013, Polisi Harus Waspadai Teroris Muda
Minggu, 30 Desember 2012 – 14:55 WIB
"Tokoh terorisme baru ini sedang uji nyali. Sempat ada empat kantor polisi yang mereka kirimi bom. Ini tantangan keamanan ke depan dari institusi Polri," sambung Neta.
Seperti diketahui, tunas baru terorisme kini makin menjamur. Meski telah ditinggalkan para pendahulu karena ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror, keluarga dan anak buah kelompok teroris tidak gentar. Beberapa di antara mereka tetap melanjutkan misi terorisme. Salah satu yang sudah dibekuk polisi di September lalu adalah Badri Hartono. Ia memang tidak muda, tapi ia adalah kader dari kelompok Noordin M. Top, gembong bom Bali 2002 silam.
Selain Badri, ada juga Joko Parkit, warga Laweyan, Solo yang juga pendukung Noordin. Joko pernah dihukum penjara 3,5 tahun karena menyembunyikan Noordin saat menjadi buronan Densus 88, seusai meledakkan bom bunuh diri di Kedutaan Australia. Badri dan Joko, membentuk kelompok baru, yang didalamnya terdapat Muhammad Thorik, pelaku perencanaan bom di sejumlah tempat di Jakarta. Badri juga mahir merakit bom dan ikut serta dalam latihan militer di Poso.
Neta mengingatkan agar polisi mewaspadai keluarga dan rekan, pelaku terorisme seperti ini, sebelum mereka melakukan pembalasan dendam. Apalagi, kepolisian termasuk salah satu target aksi teror kelompok-kelompok radikal tersebut.(flo/jpnn)
JAKARTA--Jelang tahun 2013, Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan kepolisian untuk mewaspadai sejumlah potensi kejahatan yang akan terjadi. Salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol