2013, SBY Tak Ingin Terganggu Agenda Politik
Ingatkan Mitra Koalisi Fokus pada Agenda Pemerintahan
Selasa, 01 Januari 2013 – 12:58 WIB

2013, SBY Tak Ingin Terganggu Agenda Politik
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ingin agenda pemerintahannya terganggu dengan meningkatnya tensi politik pada tahun 2013. Dengan partai-partai yang menjadi pendukung koalisi, SBY meminta agar kepentingan nasional tetap menjadi prioritas. Gaya komunikasi publik yang akan dilakukan SBY, disebut Daniel bakal lebih tanpa beban. Pasalnya, SBY tidak lagi dalam posisi menjadi calon presiden dalam pemilu mendatang. "Lebih mudah baginya untuk menyingkirkan rintangan personal dan politik untuk tampil lebih apa adanya," ucapnya.
"Dengan mitra koalisi, Presiden SBY menyerukan agar kepentingan nasional tetap ditempatkan di atas segalanya," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa kepada koran ini, kemarin (31/12). Sebagai presiden dan pimpinan koalisi, SBY bakal menghadapi tantangan dalam melakukan komunikasi politiknya.
"Akan ada seni berpolitik yang rumit sekaligus menantang untuk dilalui SBY sebagai pemimpin koalisi," sambung Daniel. Meski begitu, lanjut dia, SBY akan memastikan porsi waktu yang lebih besar untuk bertemu secara langsung dengan rakyat. Antara lain melalui kunjungan lapangan dan dialog langsung dengan masyarakat. "SBY berharap dapat meningkatkan interaksi dengan masalah di tingkat paling bawah," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ingin agenda pemerintahannya terganggu dengan meningkatnya tensi politik pada tahun 2013.
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar