2014, Akreditasi Madrasah dan RA Selesai
Kemenag DKI Gandeng Australia
Sabtu, 12 Mei 2012 – 01:52 WIB
Menurut Lutfi, dengan banyaknya jumlah yang dikelola swasta sebagai bukti masyarakat sangat peduli terhadap pendidikan, sehingga berupaya membangun sarana pendidikan dengan kondisi yang seadanya. Namun, tambah dia, kondisi itu bukan berarti tanpa masalah. Fasilitas yang minim dan manejemen sekolah yang tak memadai dapat membuat kualitas pendidikan pun buruk. Itu diperparah dengan kurang optimalnya tenaga pengajar.
”Masalahnya itu sebagian lembaga yang dikelola swasta belum memenuhi standar pendidikan seperti ketenagaan pendidik yang terbatas serta gaji guru yang terbatas, bahkan ada guru yang digaji Rp 200 ribu per bulan,” ujarnya.
Kendati demikian, ia berharap pada 2014 seluruh lembaga pendidikan tersebut sudah terakreditasi. Apalagi mendapat bantuan percepatan akreditasi dari Australia. Akreditasi ini dilakukan Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah.
Akreditasi adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan program dan atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Akreditasi mengacu pada standar nasional pendidikan sesuai Undang-Undang No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (rko)
JAKARTA – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi DKI Jakarta menargetkan pada 2014 seluruh Madrasah dan Raudhatul Athfal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit