2014, BPOM Sita Obat-obatan Berbahaya Senilai Rp 25 Miliar

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepanjang 2014 telah menyita obat-obatan berbahaya dengan nilai mencapai Rp 25 miliar. Hasil temuan tersebut didapat dari operasi rutin dan operasi khusus yang dilakukan pihaknya bersama instansi terkait.
"Pada 2014, nilai temuan dari operasi rutin saja Rp 5 miliar, tetapi dengan operasi khusus bisa sampai Rp 25 miliar. Terbesar daerahnya seperti di BSD, Tangerang," ujar Kepala BPOM, Roy Sparringa di Jakarta, Jumat (9/1).
Menurut Roy, sebagian besar obat-obatan tersebut merupakan obat kebugaran dan vitalitas pria yang mayoritas di produksi dalam negeri dan beberapa dari luar negeri. "Kebanyakan obat kebugaran pria yang mengandung silnanfil, bahan aktif dari viagra. Banyak dari dalam negeri, tapi ada juga yg dari luar negeri, seperti China, tapi itu bisa saja modus operandi diberi label China," sebutnya.
Ia juga mengatakan bukan perkara mudah untuk memberantas obat-obatan ilegal ini. Mengingat mereka cukup jeli dalam memasarkan obat yang mempunyai kandungan kimia yang membahayakan itu. "Yang jelas pemain-pemainnya itu-itu saja. Tapi tidak mudah karena kita harus punya cukup bukti," tukas Roy. (chi/jpnn)
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepanjang 2014 telah menyita obat-obatan berbahaya dengan nilai mencapai Rp 25 miliar. Hasil temuan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sumber Air Bersih Warga Merapi Barat Lahat Hilang Akibat Limbah Tambang
- Kemenhan Tetapkan 787 PNS dan PPPK Jadi Komponen Cadangan, Untuk Apa?
- PPPK juga Menjadi Komcad, Harus Siap Digerakkan Kapan Saja
- Memang, Sulit Percaya Begitu Saja pada Danantara
- Hindari BBM Oplosan, Don Papank Ajak Masyarakat Beralih ke Motor Listrik
- Kasus Korupsi Perusda Tambang, Kejati Kaltim Sita Rp 2,51 Miliar dari Dirut PT RPB