2014, Keluar Gang Langsung Macet!
Minggu, 06 September 2009 – 10:49 WIB
Maka, tidak heran Jakarta dijuluki sebagai kota terburuk di dunia setelah Lagos di Nigeria. Salah satu penyebabnya adalah tata ruang kota yang tak pernah menyeluruh dan hanya bersifat tambal sulam. Kondisi itu menunjukkan pengendalian tata ruang yang sangat lemah, tata ruang Jakarta belum jelas arah penanganannya.
Baca Juga:
Upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan belum berdampak berarti. Misalnya dengan memajukan jam masuk sekolah dan kantor. Penerapan three in one sepanjang Jalan Thamrin dan Sudirman. Sedangkan busway dibangun justru mengurangi ruas jalan umum. ’’Semua itu hanya bersifat sementara saja,’’ ujarnya.
Pada bagian lain, sarana transportasi lain juga belum maksimal dan belum dapat diwujudkan. Misalnya moda transportasi waterway yang masih tergantung pada volume air Sedangkan, Monorel hingga kini belum ada kesejalasan. Hanya pilar-pilarnya saja yang masih tetap terpancang tegak mengotori ruang kota.
Sementera itu, menanggapi kondisi itu Tulus Abadi Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengatakan, warga adalah yang paling dirugikan akibat transportasi yang masih sangat buruk ini. Kebijakan manajemen transportasi yang secara dominan berpihak kepada penggunaan kendaraan pribadi.
JAKARTA - Ini peringatan bagi warga Jakarta. Kepadatan arus lalu lintas yang tak kunjung teratasi akan menyebabkan Jakarta akan mengalami stagnasi.
BERITA TERKAIT
- Gelar Operasi Gempur di Banten, Bea Cukai Sita 16,98 Juta Batang Rokok Ilegal
- Lestari Moerdijat: Darurat Kesehatan Mental Remaja jadi Tanggung Jawab Semua Pihak
- Gunung Telomoyo Kebakaran, Penyebabnya Belum Diketahui
- Buku Karya Anggota DPR Herman Khaeron Soal Pangan Mendapat Penghargaan
- 12 Serikat Pekerja Gugat UU Tapera ke MK Karena Dianggap Memberatkan
- Kenduri Swarnabhumi 2024: Sukses Gelar 7 Festival, Generasi Muda Selalu Dilibatkan