2018, Pendapatan dan Laba Bersih Astra Graphia Meningkat

jpnn.com, JAKARTA - PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) membukukan pendapatan bersih konsolidasian per 31 Desember 2018 sebesar Rp 4.070 miliar. Jumlah itu meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama 2017.
"Sedangkan laba bersih konsolidasian mencapai Rp 270 miliar meningkat 5 persen dibanding tahun lalu," ujar Presiden Direktur Astra Graphia Herrijadi Halim di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/4).
Sementara peningkatan pendapatan bersih dikontribusikan dari pertumbuhan unit usaha solusi dokumen sebesar 9 persen, dengan portofolio Graphic Communication Services sebagai motor pertumbuhan.
Solusi teknologi informasi bertumbuh 19 persen, sedangkan unit usaha solusi perkantoran mengalami penurunan sebesar 12 persen.
"Selama 2018, Astra Graphia terus berinovasi dan melakukan transformasi bisnis dan memberikan layanan bernilai tambah di bidang solusi pencetakan dan digital, ‘Print Things Digitize Things’," jelas Herrijadi.
Dari perolehan laba bersih 2018, Astragraphia membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sekitar 40 persen dari Laba Bersih atau sebesar Rp80,- per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai, yang diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp30,- per lembar saham yang sudah dibayarkan pada 22 Oktober 2018.
"Sehingga sisanya sebesar Rp50,- per lembar saham akan dibayarkan pada 10 Mei 2019 yang diputuskan dalam RUPS," kata Herrijadi.
Selain pembagian dividen juga dibahas agenda rutin RUPS lainnya termasuk pengangkatan Gunawan Geniusahardja sebagai Komisaris Independen untuk masa jabatan sejak ditutupnya RUPS Tahunan hingga RUPS Tahunan tahun 2020.(chi/jpnn)
Selama 2018, Astra Graphia terus berinovasi dan melakukan transformasi bisnis dan memberikan layanan bernilai tambah di bidang solusi pencetakan dan digital.
- Kinerja Gemilang, Garudafood Tebar Dividen Rp 350,33 Miliar
- Kuartal I 2025, Laba Bersih BTN Naik Jadi Sebegini
- RUPST bank bjb Sepakat Tebar Dividen 65,50 Persen dari Laba Bersih 2024
- LPKR Mencatat Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Ini Dua Penopang Utamanya
- CBD PIK2 Buyback Saham Rp 1 Triliun, Laba Melejit Hampir 60%
- Menjelang Spin Off, BTN Syariah Panen Penghargaan