2018, Pertumbuhan Ekonomi Bisa 6,5 Persen

jpnn.com - JAKARTA – Reformasi struktural yang sedang gencar dilakukan pemerintah mendapat pujian dari Bank Indonesia. Kebijakan pemerintah itu diyakini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila reformasi struktural secara konsisten dijalankan pemerintah, ekonomi Indonesia akan mampu mengatasi perlambatan ekonomi dunia. Terutama apabila ada perbaikan pengelolaan fiskal, penghilangan subsidi energi, pemberian bantuan yang tepat sasaran, pembenahan infrastruktur, serta kualitas sumber daya manusia.
Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5,2-5,6 persen. Optimisme tersebut didorong investasi pemerintah, konsumsi, serta investasi swasta.
“Pada 2018, kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5 persen,” kata Agus, Rabu (23/3) kemarin.
Agus menilai, peningkatan kekuatan ekonomi domestik sangat penting saat terjadi ketidakpastian ekonomi global. Karena itu, kebijakan fiskal dan moneter harus ditujukan untuk menyokong permintaan domestik.
“Namun, permintaan tidak dapat dioptimalkan apabila permasalahan struktural tidak diselesaikan dengan baik,” kata mantan Menteri Keuangan itu. (dee/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Bank Mandiri Kembali Raih Posisi Teratas Pengembangan Karier di Indonesia versi LinkedIn
- Mudik Idulfitri Berjalan Baik, Jasa Marga Ungkap Peran Kecerdasan Buatan
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan
- Rayakan Satu Dekade, Midiatama Academy Dorong Inovasi dan Kolaborasi di Dunia K3
- Transformasi Sektor Publik Jadi Sorotan di SAMA Digital Connect 2025