2018, Targetkan Gandeng 10 Investor Masuk KEK TAA
jpnn.com, PALEMBANG - Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS), I Gusti Bagus (IGB) Surya Negara membenarkan pihaknya memberikan insentif bebas pajak bagi investor yang mau masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA).
“Itu memang diatur oleh perpres. Untuk KEK memang ada insentifnya, makanya banyak investor yang berminat. Kita pun sudah gandeng tujuh investor dan ditarget sampai Juni 2018 nanti bisa menggaet 10 investor,” sebut Surya.
Diakuinya jika banyak investor mau masuk, KEK TAA dan Pelabuhan Tanjung Carat pasti akan lebih cepat berkembang.
“Karena perusahaan-perusahaan itu lah yang hidupkan kawasan industri dan menggiatkan ekonomi kawasan. Ini jelas menguntungkan karena importir bahkan dibebaskan dari PPh Pasal 22,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Nasrun Umar, menerangkan, pihaknya siap memfasilitasi investor yang mau masuk KEK TAA terutama soal kemudahan izin.
“Sebab KEK TAA ini harus dibangun dan saat ini pengembangannya terus berjalan. BUMD Pengelola PT SMS terus mencari investor meski memang mereka yang ikut membangun tentu harus kuat finansial dan butuh dana jutaan dolar,” bebernya.
Dia meyakini, jika makin banyak investor ikut membangun kawasan, maka progres KEK TAA bisa semakin cepat. “Karena kalau harus memakai dana APBD Provinsi tidak sanggup menopang pembangunannya karena itulah perlu kerja sama dengan investor atau swasta,” sebutnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumsel, Sumarjono Saragih, mengaku pihaknya memilih wait and see sampai KEK TAA itu benar-benar terwujud. “Kita mau jelas dulu aspek pajak, yang bebas itu seperti apa,” ujarnya, tadi malam.
Pemerintah sudah menggandeng tujuh investor dan ditarget sampai Juni 2018 nanti bisa menggaet 10 investor masuk KEK TAA.
- Tertarik Berinvestasi di Jateng, Kaesang: Duitku Akeh, Tenang Wae
- Ketidakpastian Ekonomi Bikin Investasi Emas Makin Moncer
- Di Hadapan Pengusaha Besar AS, Prabowo Tegaskan tidak Menoleransi Korupsi
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia
- RI-Tiongkok Teken Kerja Sama Investasi, Arsjad Singgung Soal White Paper KADIN