2019, Kementan Rehabilitasi 67 Ribu Hektare Irigasi Tersier
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) masih menggalakkan program rehabilitasi jaringan irigasi.
Mereka akan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 67.037 hektare pada 2019.
Direktur Jenderal PSP Pending Dadih Permana mengatakan, program rehabilitasi jaringan irigasi yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah sangat dirasakan oleh para petani.
Dia menjelaskan, efek yang langsung dirasakan petani ialah adanya penambahan indeks tanam yang tadinya hanya bisa sekali setahun menjadi dua kali atau lebih.
Dadih menambahkan, pada waktu jeda, petani tetap memanfaatkan air yang ada dengan menanam tanaman lain.
Misalnya, palawija atau tanaman hortikultura lain dengan memanfaatkan lahan kosong dan ketersediaan air irigasi.
"Jaringan irigasi juga menambah luas layanan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas karena air tersebut terdistribusi secara efisien," jelas Dadih, Selasa (15/1).
Menurut PP No 23 tahun 1992 Tentang irigasi, jaringan irigasi terdiri dari tiga tingkatan. Yakni, irigasi primer, sekunder, dan tersier.
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) masih menggalakkan program rehabilitasi jaringan irigasi.
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Mendagri Tito Minta Pemda Percepat Pendataan Irigasi di Daerah untuk Swasembada Pangan
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah