#2019GantiPresiden Go International: Dari Australia ke Qatar
jpnn.com, SYDNEY - Gerakan #2019GantiPresiden go international. Ya, simpatisan gerakan politis anti-Presiden Joko Widodo itu mulai bermunculan di mancanegara.
Deklarator #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera mengatakan, beberapa waktu lalu sejumlah WNI di Australia telah menggelar deklarasi relawan. Dia mengklaim bahwa impatisan di negara-negara lain akan segera menyusul.
"Alhamdulillah sukses di Australia, pembentukan relawan #2019GantiPresiden akan diikuti di beberapa kota di dunia, terdekat Insyaallah Qatar," kata Mardani Ali Sera, deklarator #2019GantiPresiden saat dihubungi INDOPOS, Senin (23/7).
Mardani yang saat dihubungi masih berada di Australia ini menerangkan bahwa deklarasi dilakukan di Wiley Park, Sydney, Minggu (22/7).
"Ini bukti gerakan sudah menjadi people movement (gerakan masyarakat). Mereka yang hadir di taman Willey Park ini datang dari penjuru wilayah di Australia secara sukarela. Termasuk menghadirkan saya juga secara sukarela urunan uang untuk mengatur kepengurusan visa saya hingga merancang kesuksesan acara ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menerangkan, meski berada di luar negeri, namun WNI yang ada di Australia ikut merasakan nasib rakyat Indonesia yang saat ini sedang serba sulit.
"Mereka cinta Indonesia dan tahu kondisi yang ada saat ini. Untuk itu mereka berani ikut mendorong terwujudnya Indonesia yang maju Sejahtera di 2019 nanti," pungkasnya menambahkan. (dil)
Gerakan #2019GantiPresiden go international. Ya, simpatisan gerakan politis anti-Presiden Joko Widodo itu mulai bermunculan di mancanegara.
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?