2021, Ekspor Paraffin Wax Kembali Bergerak

jpnn.com, JAKARTA - PT Kirana Mitraabadi (KMA), perusahaan yang memproduksi paraffin wax di Indonesia, merasakan langsung dampak pandemi Covid-19.
Aktivitas ekspor mereka cukup terganggu padahal penjualan ke luar negeri dianggap sangat strategis karena merupakan satu elemen hilirisasi penting bagi produk pertamina.
"Ekspor kami sempat terhenti," papar Edo Lesmana, Direktur Utama PT Kirana MItraabadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/4).
Produk olahan KMA yang diekspor menjadi wujud pertambahan nilai bagi produk Pertamina. Dengan hadangan Covid, terhambat pula aliran ekspor bernilai tambah dari Indonesia.
"Permintaan dari beberapa negara tak bisa kami penuhi karena persoalan regulasi pad amasa pandemi di negara yang bersangkutan, ketersediaan pengiriman, serta biaya kirim yang tinggi," sambung Edo.
Untungnya sejak awal 2021, alur ekspor mulai bergerak kembali. Segala rintangan, termasuk biaya pengiriman, mulai mendekati titik normal.
Beberapa industri dari beberapa negara langsung mengirimkan pesanan. Banyak industri domestik pun tak beda.
Edo mengatakan, paraffin wax biasanya diimpor dari Tiongkok. Industri-industri lilin, sampai ban, batik, balsem, hingga pemberantas hama dan kosmetika di Indonesia selama ini mengimpor paraffin wax dari Negeri Tirai Bambu.
Sempat terhambat karena pandemi Covid-19, ekspor paraffin wax kini kembali bergerak.
- Ini Upaya Bea Cukai Memperkuat Eksistensi Komoditas Unggulan Sulut di Pasar Global
- Gandeng 900 Petani, UMKM Binaan Pertamina NanasQu Tembus Pasar Ekspor
- Bea Cukai Berikan Izin Kawasan Berikat ke Perusahaan Asal Semarang Ini
- UMKM Palangkaraya Sukses Ekspor Ikan Hias ke Singapura Berkat Pendampingan Bea Cukai
- Produsen Pigura Kanvas di Demak Ini Resmi Kantongi Izin Kawasan Berikat dari Bea Cukai
- Bea Cukai Dorong UMKM Perluas Jangkauan Produknya ke Pasar Global Lewat Kegiatan Ini