2022, Pendapatan dan Laba GTSI Melejit
Jika ditinjau secara nominal, GTSI mencatat rata-rata kenaikan pendapatan sebesar US$10,33 juta (Rp161 miliar) dari kuartal ke kuartal.
GTSI merupakan anak usaha dari Humpuss Maritim Internasional (HUMI), yang berencana akan melakukan IPO dalam waktu dekat.
Moncernya pendapatan GTSI, membuat Perseroan berhasil membalikkan pencapaian tahun ini menjadi laba dibandingkan dengan sebelumnya rugi.
Tahun ini, GTSI meraup laba bersih USD 5,38 juta setara dengan Rp 84,03 miliar. Hal itu berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang rugi USD 11,9 juta.
Salah satu penopang pertumbuhan pendapatan GTSI yang mendorong berbaliknya rugi menjadi laba bersih adalah segmen bisnis pengantaran gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).
Pendapatan dari segmen ini tercatat naik 23,4% dari USD17,79 juta (Rp 277,54 miliar) pada kuartal III-2021 menjadi USD21,95 juta (Rp 342,44 miliar) pada kuartal III-2022.
Selanjutnya, walaupun terjadi penurunan aset sebesar 4,39% dari USD 128,68 juta (Rp 2,01 triliun) menjadi USD 123,04 juta (Rp 1,92 triliun) secara tahunan, namun liabilitas Perseroan pun mengalami penurunan 15,79% dari USD 80,63 juta (Rp 1,26 triliun) menjadi USD67,9 juta (Rp 1,06 triliun) pada kuartal III-2022.
Dengan begitu, ekuitas GTSI per kuartal III-2022 tercatat pada angka USD 55,14 juta (Rp 860,24 miliar), meningkat dari USD 50,95 juta (Rp 794,87 miliar) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
GTSI merupakan anak usaha dari Humpuss Maritim Internasional (HUMI), yang berencana akan melakukan IPO dalam waktu dekat.
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Halaman Belakang
- Para Pengajar di PIP Semarang Diminta Fokus Kembangkan Kompetensi
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni
- Poltekpel Banten Buka Sipencatar Non-Ikatan Dinas Diklat Pelaut Tingkat III, Buruan Daftar!