2022, Penyaluran Kredit Modal Rakyat Terus Meroket
jpnn.com, JAKARTA - Platform P2P lending, Modal Rakyat sepanjang 2022 mengalami pertumbuhan hampir dua kali lipat dalam menyalurkan pinjaman ke beberapa industri, terutama bagi UKM.
Hal ini menunjukan tingginya kebutuhan UKM terhadap akses pendanaan. Kinerja perseroan juga menunjukkan angka yang positif dengan berhasil mencetak laba sepanjang 2022.
Penyaluran pendanaan Modal Rakyat didistribusikan ke berbagai Industri.
Adapun sektor industri yang paling banyak didanai oleh Modal rakyat berasal dari sektor industri Trading, Distribusi, Fast Moving Consumer Goods, Logistik, hingga Teknologi.
Mengawali 2023, perseroan akan berfokus kepada peningkatan profitabilitas dan optimis untuk terus menunjukan pertumbuhan yang positif.
Co-Founder dan CEO Modal Rakyat, Hendoko Kwik, mengatakan dengan membuka kolaborasi seluas-luasnya dengan banyak mitra telah terbukti menjadi salah satu pendorong kinerja penyaluran pinjaman sepanjang tahun lalu.
"Strategi ini akan diakselerasi pada tahun ini, di mana Modal Rakyat akan lebih fokus ke kolaborasi strategis dengan berbagai stakeholders yang akan diimplementasikan melalui ragam layanan keuangan inklusif Modal Rakyat yang semakin komprehensif," ujar Hendoko.
Hendoko mencontohkan salah satu kerja sama strategis yang berpengaruh besar dari sisi penyaluran, misalnya melalui skema Supply Chain Financing dengan perusahaan mitra yang berasal dari industri-industri yang disebut di atas.
Mengawali 2023, Modal Rakyat akan berfokus kepada peningkatan profitabilitas dan optimis untuk terus menunjukan pertumbuhan yang positif.
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Kolaborasi Privy dan JULO Tingkatkan Keamanan dan Kemudahan Kredit Digital
- bank bjb Mampu Jaga Kinerja Bisnis Berkelanjutan Hingga Q3 2024
- Lewat Webinar, Kemenkominfo Ajak Masyarakat Waspadai Jeratan Pinjaman Online
- Maskot Tumtum Bakal Bawa Ukm Indonesia Mendunia di World Expo 2025 Osaka
- Agustus 2024, BTN Salurkan Kredit Capai Rp355,27 Triliun