2025 Nanti, Pasar Farmasi Bisa Mencapai Rp 700 Triliun
Sementara itu, garam farmasi dari Kimia Farma hanya dibanderol Rp 13.500 per kg.
Selama ini, industri farmasi di Indonesia mengimpor garam farmasi dari Selandia Baru, Jerman, Tiongkok, Australia, dan India.
Bahan baku berupa garam krosok (mentah) dipasok PT Garam (Persero) 12 ribu ton per tahun.
Pasokan penuh garam farmasi ke industri farmasi lokal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan impor bahan baku farmasi 40 persen selama lima tahun ke depan.
Industri farmasi di Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor 95 persen.
’’Selain garam farmasi, kami mengembangkan bahan baku obat lainnya. Misalnya, singkong untuk campuran pil dan kapsul,” tutur Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang.
Dia menyebutkan, pasar farmasi dalam negeri mencapai Rp 66 triliun tahun ini.
Pada 2025, pasar farmasi dapat berkembang hingga mencapai Rp 700 triliun.
JOMBANG - PT Kimia Farma (Persero) Tbk bakal menambah pabrik garam farmasi. Menurut rencana, Kimia Farma akan membangun pabrik tahap kedua dengan
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024