2025, Pertamina Kuasai 80 Persen Pasar Petrokimia
Kamis, 13 Desember 2012 – 03:24 WIB
"Kilang Naphta Cracker ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2017 dengan produksi Ethylene 250 ribu ton per tahun, Polyethylene 400 ribu ton per tahun, Polypropylene 350 ribu ton per tahun, dan PVC 200 ribu ton per tahun," urai Hanung.
Baca Juga:
Pertamina dan mitra terpilih selanjutnya akan melakukan feasibility study (FS) yang akan tuntas pada akhir 2013. Penandatanganan dan peresmian perusahaan patungan untuk membangun kilang petrokimia yang akan menandai kebangkitan kedua industri petrokimia nasional setelah 1970-an ini akan dilakukan pada Desember 2013.
Hanung mengemukakan, dalam kerja sama ini, Pertamina menetapkan kepemilikan saham minimal dalam perusahaan patungan sebesar 51 persen. "Pertamina mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan kami berkomitmen tinggi untuk merealisasikan proyek ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mengurangi ketergantungan industri nasional terhadap impor petrokimia," ujarnya.
Saat ini, impor produk petrokimia ditaksir mencapai sekitar USD 5 miliar per tahun. Sedangkan, Pertamina sejauh ini baru memasok sekitar 10 persen dari total kebutuhan petrokimia nasional. "Setelah naphta cracker tersebut terbangun, kami menargetkan untuk dapat menguasai 30 persen pangsa pasar pada 2017,di mana pada saat itu pasar petrokimia nasional diperkirakan akan mencapai USD 30 miliar," kata dia.
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan penguasaan pasar petrokimia nasional hingga 80 persen pada 2025. Ini diyakini dapat tercapai melalui
BERITA TERKAIT
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai