2050, 24 Persen Jakarta Terendam Permanen

2050, 24 Persen Jakarta Terendam Permanen
2050, 24 Persen Jakarta Terendam Permanen
JAKARTA- Keberadaan Jakarta sebagai ibukota negara tampaknya masih tidak bisa lepas dari banjir. Jika pemerintah provinsi tidak melakukan penanganan banjir secara serius sementara di kawasan hilir terus terjadi pembangunan diperkirakan pada 2050 mendatang 24 persen kawasan Jakarta akan terendam secara permanen.

Hal ini diungkapkan Direktur Lingkungan Hidup Perkotaan Institut Hijau Indonesia Selamet Daroyni, dalam diskusi di Jakarta, Senin (31/8). Bencana ini akan terjadi karena  manajemen pengelolaan penanggulangan banjir yang tidak maksimal dari tahun ke tahun, padahal dari sisi pendanaan semakin tahun semakin meningkat.

Menurutnya, pada Januari 2007 merupakan episode banjir terbesar selama tiga abad terakhir, di mana hujan tumpah ruah dan air laut pasang, akibatnya hampir 60 persen wilayah ibu kota banjir seketika. Pada banjir itu terdapat 99 daerah genangan dan banjir. Kemudian sistem pengendali banjir dan drainase yang telah ditetap hingga untuk 2010 pada 24 wilayah Jakarta dan 13 sungai sistem Saluran Makro serta 2 Banjir Kanal di Jakarta, hampir tidak berfungsi.

Mengapa bisa begitu? Ia menjelaskan, pembangunan di Jakarta telah menyimpang dari master plan awal 1965-1985. Menurut  rencana induk itu, daerah timur termasuk Kelapa Gading masuk ke dalam jalur hijau. Begitu juga dengan wilayah Angke, Jakarta Barat, namun pada rencana induk 1985-2005 proyek jalur hijau itu tak ada lagi.

JAKARTA- Keberadaan Jakarta sebagai ibukota negara tampaknya masih tidak bisa lepas dari banjir. Jika pemerintah provinsi tidak melakukan penanganan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News