21 Desa Terancam Diklaim Malaysia

Tim DPRD Nunukan: Ada Warga Lumbis Ogong Eksodus ke Malaysia

21 Desa Terancam Diklaim Malaysia
21 Desa Terancam Diklaim Malaysia

Masih kata Karel, Simantipal dan Sinapad berada dalam kawasan yang bersentuhan langsung dengan batas negara Indonesia-Malaysia. Batas-batas di kawasan ini memang belum ditegaskan dan ditetapkan oleh kedua negara sejak tahun 1985.

"Sebenarnya persoalan ini sudah cukup lama. Tapi setelah menjadi isu nasional, belakangan ini baru ramai-ramai diperhatikan pemerintah pusat," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan kabar eksodus warga di Kecamatan Lumbis Ogong? "Itu bukan isu. Memang betul ada warga Lumbis Ogong yang eksodus," tegas Karel.

Menurutnya, dari total 21 desa yang bernaung di bawah 3 kelompok desa, terdapat sekitar 600 jiwa di dalamnya. Namun begitu, Karel menolak menarik kesimpulan berapa jumlah riil warga Lumbis Ogong yang berpindah negara dari Indonesia ke Malaysia.

"Kami belum kantongi data riil warga yang eksodus. Memang diperlukan pendataan akurat agar tidak cuma berandai-andai dan berasumsi," ujarnya.

Kendati tim utusan DPRD Nunukan saat ini sudah kembali ke ibu kota kabupaten, Karel sedang menunggu intruksi lanjut dari pimpinan DPRD. Ada keinginan, tim utusan DPRD Nunukan bakal kembali ke Lumbis Ogong dalam waktu dekat ini bersama tim utusan pemerintah pusat.

"Ada beberapa kementerian yang kabarnya bakal diutus ke Lumbis Ogong. Kemungkinan kami akan bersama-sama tim tersebut ke Lumbis Ogong dalam waktu dekat ini," ungkap Karel. (dra/war)

 

NUNUKAN - Tim utusan DPRD Nunukan ke Kecamatan Lumbis Ogong merilis informasi terbaru soal klaim wilayah dan aksi eksodus warga di kecamatan perbatasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News